Kamis, 11 Agustus 2011

pilihan menikah muda

Menikah di usia muda di bawah 20 tahun, menjadi problematika tersendiri bagi mereka yang memang sudah ingin menikah, terutama wanita. Sering di hinggapi berbagai spekulasi negatif yang datang dari para kerabat, tetangga, teman dan lainnya. Menjadi beban tersendiri, merasa dirinya sudah siap untuk menikah namun karna banyaknya omongan yang kurang sedap menjadi tersendat.
Sesungguhnya menikah muda itu tidak masalah, Allah S.W.T sudah memfirmankan di Al – Qur’an bahwa menikah akan menjadikanmu HALAL .

Saya ingin mencurahkan hati kepada teman – teman, kalau sebenarnya saya sudah ingin menikah dengan pacar saya bernama mas hen. Insyaallah saya yakin dengan pilihan saya ini, meski saya masih terlalu muda dengan usia 18 dan masih semester awal kuliah, entah mengapa saya tidak bisa menolak ajakan mas hen untuk menikah. Saya sama sekali tidak berfikir untuk bisa menikah muda, karena dari dulu di bangku sekolah saya hanya memikirkan jalannya saya kuliah dan mengikuti kemauan orang tua juga kakak saya untuk kuliah di salah satu Universitas swasta di Jakarta jurusan Public Relation sampai lulus.

Sejak saya bertemu dengan mas hen dari chatting, saya merasa ia baik menjadi imam saya kelak dan ayah dari anak – anak saya nanti. Saya juga mencintai dan menyayanginya, saya menghormatinya dan menuruti apa yang iya perintah. Saya berusaha mengalahkan ego saya, saya berusaha menjadi yang terbaik untuknya, menjadi yang di idamkan oleh Bunda tercintanya. Sebelumnya saya tidak pernah memasak sendiri di rumah, saya selalu terima jadi apa yang mamah saya masak, namun ketika di tantang mas hen untuk memasak dengan naluri saya langusng menerima dan memasak masakan kesukaan mas hen yaitu ikan balado dan sayur sop. Namun ujian dalam pernikahan bukan hanya itu saja, masih banyak sesungguhnya yang harus di pelajari.

Saya fikir menikah itu gampang, namun ternyata tidak. Ketika suatu hari terjadi maslaah kecil karena kebiasaan saya di rumah dan di bawa ke rumah mas hen, saya jadi gak enak hati dengan bundanya yang sedetail itu memperhatikan gerak – gerik saya. Saya jadi takut jika nanti kami sudah menikah dan tinggal di sana bundanya akan terus memperhatikan setiap hasil pekerjaan saya, ya allah mungkin ini hanya kekawatiran saya saja, tapi saya menjadi ragu untuk menikah di tahun ini. Saya ingin sekali bisa menikah dengannya, menjadi istri yang baik untuknya, dan menjadi ibu dari anak – anaknya. Tapi kenapa saya begitu lemah ketika mendapat satu masalah ? ya allah kuatkanlah saya 
Ketika kalian menikah dan tinggal di rumah sendiri dengan mengontrak rumah / memiliki rumah sendiri tinggal berdua dengan suami dan anak – anak kalian, itu akan jauh lebih BAHAGIA dari pada tinggal dan ikut mertua terutaa bagi wanita. Tapi saya gak bisa seperti ini, karena sudah perjanjian dari awal kalau bundanya mas hen hanya tinggal sendiri dengan mas hen jadi mau gak mau, suka gak suka ya saya harus tinggal di sana dan tinggal satu atap dengan bundanya mas hen. Saya melihat bundanya mas hen baik sama saya, jadi apa salahnya saya tinggal di sana, lagi pula untuk membahagiakan suami dan mertua gak ada salahnya mengalah.

Yah semoga saja niat baik saya dan mas hen segera terlaksana dan tetap di jalan Allah S.W.T .amien

11 Agustus 2011

1 komentar:

wawan mengatakan...

hidup iniharus memilih,,
sya jg demikian,,tp alhamdullillah Allah msih syg dg kmi..